Ini Kisah Jojon Mengawali Karier Sebagai Pelawak
TABLOIDBINTANG.COM - JOJON mencintai seni sejak remaja. Tahun 1968, Jojon pernah ikut Reog Tradisional Jawa Barat.
"Saya memang bukan pemain utama. Tetapi setiap mentas, saya selalu mengundang perhatian biar ditarik ke tengah panggung. Saya juga pernah ikut kecapi lawak. Jadi main kecapi dengan konsep lawakan," kata Jojon.
Di kawasan Jawa Barat grup reog Jojon cukup tersohor. Suatu hari Jojon berkesempatan tampil di Taman Ria Monas. Dulu, ada pendepat seorang seniman belum teruji jika belum manggung di Taman Ria Monas. "Dulu, di Taman Ria Monas tempat kumpulnya seniman-seniman besar," kata Jojon bangga.
Penampilan pertama Jojon mendapat sambutan meriah. "Dengan segala gangguan, baik suara jet coster maupun kebisingan lain, reog saya bisa meriah," aku Jojon. Kebanggaan Jojon semakin besar saat bisa meramaikan suasana di Minggu malam. "Dulu, malam Senin atau Minggu malam diistilahkan malam kuburan karena penontonnya paling sepi. Sebab besok paginya harus kerja. Nah, Reog saya dikasih kesempatan mengisi acara di hari itu oleh panitia. Tapi ndilalah (tak disangka) penontonnya bisa ramai," cerita Jojon.
Semakin hari penonton yang ingin menyaksikan reog tradisional Jawa Barat semakin banyak. Jadwal manggung Jojon bertambah. "Saya manggung 4 kali seminggu," kata Jojon. Keberhasilan itu menarik perhatian banyak pihak, termasuk Cahyono.
"Waktu itu dia sudah punya grup lawak sendiri, namanya Bintang Betawi," ujar Jojon. Suatu hari di tahun 1974, saya bertemu mereka di belakang panggung pertunjukan. "Saya kenalan dengan Cahyono saat sama-sama menunggu giliran naik panggung. Waktu kenalan biasa saja tidak ada obrolan-obrolan lain," kata Jojon.
Suatu hari Cahyono main ke rumah Jojon. Cahyono tertarik mengajak Jojon main sebagai bintang tamu di grupnya. Kebetulan grup Cahyono sedang mencari pemain. "Dia datang ngajak saya main di night club di Jalan Sabang," kata Jojon. Saat tiba di night club, Jojon merasa asing. "Bagaimana tidak. Saya baru kali itu masuk tempat begitu, mana remang-remang, jalan kesandung melulu," kenang Jojon.
Jojon lantas dikenalkan pada anggota grup yang lain. Sempat terjadi kesalahpahaman. "Saya ditanya sudah pernah main (melawak) atau belum. Ya saya jawab belum pernah. Kalau dia sudah pernah main reog di mana, saya jawab sudah," kata Jojon.
Jojon merasa diremehkan. Tapi justru itu yang membuatnya tampil lepas. Di panggung, Jojon bisa mengimbangi Cahyono.
"Orang yang tadi meremehkan saya malah terus tertawa geli. Di akhir acara, mereka minta maaf karena sudah meremehkan saya," terang Jojon. Usai manggung, Cahyono ingin terus tampil bersama Jojon. "Dia tahu, kalau saya terus di reog, tidak akan berkembang pesat karena saya bukan pemain utamanya," papar Jojon.
Dari situ cikal bakal Jayakarta Grup lahir. "Bersama Cahyono, Ujang dan Cipto, saya merintis terbentuknya Jayakarta," kata Jojon.
Semula dimuat BINTANG INDONESIA, No.833, Th-XVII, Minggu Kedua April 2007.
(bis/adm)